このクラスが面白いですね。。 (kelas ini menyenangkan)

彼女お来たとき、面白くなりました。

Kanojyo o kita toki, omoshiroku narimashita.

Setelah gadis itu datang, suasana jadi menyenangkan/meriah.

Ungkapan itu ditujukan setelah teman saya datang di Suzukakedai Japanese Volunteer Class. Sobat saya ini memang ceria, dengan bahasa jepangnya yang minim malah membuatnya antusias bereksperimen dengan kata2 baru dan ini mengundang ketertarikan juga tawa seisi kelas.

Kelas ini diinisiasi oleh beberapa pensiunan jepang sebagai sarana pertukaran budaya di kampus Tokyo Institute of Technology (TiTech/Tokodai), tempat suami-suami kami kuliah. Terdapat sekitar seribu pelajar asing di kampus ini. Adanya pelajar asing merupakan salah satu syarat universitas dikukuhkan pada tingkat internasional.

Para pengajar kelas ini datang dari berbagai profesi, kebanyakan dari profesi yang membiasakan bahasa inggris; mantan insinyur di perusahaan multinasional, businessmen, guru bahasa jepang, penyanyi teater, sampai istri yang pernah ikut suaminya menetap di Amerika. Meskipun ada juga mantan direktur manga yang minim sekali bahasa Inggrisnya. Untuk yang 'jyouzu' (mahir), bolehlah bertukar obrolan dengan beliau. Sepertinya kelas ini juga jadi sarana mereka berkumpul dan bersosialisasi di usia lewat baya.

Kembali lagi ke teman saya yang 'omoshiroi' ini... Sebagai sesama oku-san (istri) dari gakusei (mahasiswa) yang kuliah di sini, ada rasa berbeda dari yang lainnya, tapi kami lebih senang disebut 'istimewa' ^^ . Peserta volunteer class yang lain adalah mahasiswa/i atau peserta pertukaran pelajar asing. Jika dibandingkan mereka, barangkali kami terlihat seperti pengangguran: muda, fresh graduated, dan belum ada momongan. malah tak sedikit pula mahasiswa indonesia yang menyarankan untuk melanjutkan studi, mumpung di Jepang katanya. Segala masukan kami tampung, tapi kami masih ingin menekuni dan menikmati status baru ini sambil mengobservasi Jepang. Toh banyak pula yang masih bisa dipelajari.

時間がありますから、いつも来ます。

jikan ga arimasu kara, itsumo kimasu.

karena ada waktu, maka selalu datang.

Barangkali karena di kelas ini tidak ditarik biaya, konsistensi para peserta asing tidak begitu kuat. Sementara kami selalu datang, sering pula tepat waktu, yang artinya mengikuti full 3 jam. Pernah cuma kami berdua yang hadir, sementara ada 5 orang sensei. Barangkali itu hikmah adanya okusan di kelas ini, para sensei jadi ada kerjaan kan hehehe...

Di kelas ini, ada banyak hal yang bisa diobrolkan (sampai bosan :p), sepekan dua kali, tiap pertemuan maksimal 3 jam. Kami diajari juga bahasa jepang tapi bukan menu utama. Bahasan umum adalah tentang jepang: makanan, orang, kebiasaan, budaya dan masyarakatnya kemudian dibandingkan dengan negara asal peserta. Tak jarang pula karena melihat jilbab saya jadi mengundang perbincangan tentang Islam. Di kelas ini kami juga diperkenalkan dengan kimono, origami, upacara ocha, bahkan tahun lalu ada kelas kyudo (panahan ala jepang). Alhamdulillah dengan para sensei yang murah hati ini kami lebih cepat terbiasa dengan kehidupan jepang.

よかったね。。

yokatta ne

syukurlah :)