Pages

Friday, December 28, 2007

Taxi


Ketemu tukang taksi.

Dia duduk dengan pintu taksi terbuka.

Bapak hampir setengah baya. Membaca koran, di depan warung emperan. sedang apa ya?

Ngetem ? hemat ongkos ?

Oh, setelah kuhampiri baru kusadari

"Pak, Taksi ya, argo atau tarif? "

”Boleh neng, pake argo, tapi tambahin Rp 5000 ya neng ..”

Karena kurang jelas, kuminta tuk diulang.

”apa pa? Pake argo masih nambah? Tuk apa?”

“ya neng. Untuk makan aja..” sambil cengar-cengir.

Ternyata Saudara-saudara, menunggu rejeki nomplok, trus minta bonus.

”lha ? Rp 2000 aja pak ! mau ga ?”

Nyesel aku, udah jelas korupsi, dikit atau pun banyak, masih juga ditanggapin

Udah syukur ada yang mo naik taksinya.

On the way, argo pun berjalan. Dari mulai Rp 4.000

Orang ini ditanya jalan mana paling cepat ke kampus aja tidak tahu

”Yah, tergantung neng. Kalo macet, bisa lama.”

Ya itu mah, kita juga tahu pak. Seharusnya yang lebih berpengalaman menjawab lebih realistis, analyse based anwer gitu. Untung sobatku yang bisa memutuskan lewat mana sebaiknya. AC baru dinyalakan setelah diminta. Tengah hari bolong begini, dah bayar taksi biru lagi, masa ga pake AC, ya gak ?

”Pak, kalo bisa 15 menit saya kasi bonus lagi, bisa ga ?”

”Oo neng, kalo 15 menit jam segini mah ga mungkin. Kalo subuh baru mungkin ..” Jawaban yang sangat saya sayangkan. Kenapa tidak coba menawar, atau berusaha untuk menunjukkan gaya nyetirnya yang lebih canggih untuk memenuhi permintaan pelanggan. Teori maslow banget, eh lebih parah, urusan perut dah aman yang lain ga usah dipikirkan. Hidup sedang-sedang saja. Santaiii...bos! walhasil 35 menit kami alhamdulillah sampai juga. Rp 26.200, plus bonus jadi Rp 28.200.

”Ini pak, Rp 50.000, kembalian.”

“Aduh neng, ga ada kembaliannya. Saya juga 50ribuan.”

Wah, kumaha ieu. Ga prepare banget sih. Kembalian tuk Rp 100.000an juga harusnya ada untuk taksi yang ongkosnya kisaran puluhan ribu seperti ini.

Karena kami ga mau ngasi Rp 30.000 dan yang ada Rp 27.000

Akhirnya diterima juga.

Hm.. kalo dipikir kasian juga nih orang. Apa saya yang terlalu pelit ?

Kalau anda diposisi saya, apa yang akan anda lakukan ??

Thursday, December 20, 2007

Belajar efektif, susah nian..

Cukup menarik, dari sebuah seminar Tung Desem Waringin, yang paling saya ingat bukannya bagaimana melipatgandakan uang sampai ratusan kali, atau membuat kita menjadi orang penting ketika berhadapan dengan orang penting, tetapi bagaimana belajar dengan efektif. Tips belajar ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang yang ingin dipelajari. Dalam hidup, semua bisa dipelajari selama ada kemauan.
  1. Belajarlah dari yang terbaik. Temukan mentor-mentor terbaik, dosen-guru terbaik yang bisa mengantarkan kita pada impian kita. Ketika Tung Desem Waringin bertemu dengan calon mentornya dia berujar, “ Pak, saya sudah diterima oleh Citibank sebagai salah satu managing direkturnya. Sudah tes dan wawancara. Tinggal ‘say yes’ saja. Menurut bapak saya harus bagaimana ?” jika anda bertanya pada orang yang salah mungkin jawabannya, “ Bego banget Lu, dah keterima di Citibank masih mikir-mikir...!” tapi, mentornya yang pengusaha ini mengatakan, “kamu mau jadi apa? Apa ini yang benar-benar kamu inginkan ? apa yang pelajaran yang bisa diambil kalo take itu pekerjaan ?”. Jjika kita belajar dari orang yang salah pasti mendapat jawaban yang salah. Tetapi jika kita belajar dari orang yang tepat apalagi yang terbaik, kemungkinan besar kita akan mendapatkan jawaban yang tepat pula.
  1. Belajarlah sepenuh hati dan tidak setengah-setengah alias kafaah. Inilah makna profesionalisme, mengerjakan dengan optimal hingga tuntas. Sisanya, Yang Maha Kuasa yang menentukan. Setelah telat TA karena sibuk usaha, Pak Tung ternyata kebakaran jenggot juga, teman-temannya yang secara akademik berada dibawahnya sudah lulus. Namun cukup 2 minggu fokus, tuntas juga TA beliau dengan nilai terbaik.
  2. Repetisi dengan jeda. Repetition is the mother of science. Pengulangan adalah ibu dari ilmu pengetahuan. Jumlah sel syaraf setiap manusia tak jauh beda, yang membedakan adalah sambungan (koneksi) syarafnya. Semakin banyak mengulang, semakin bertambah pula sambungan syarafnya. Tahukah anda bahwa di dalam otak Einstein ditemukan 75% sambungan syaraf yang lebih banyak daripada otak manusia pada umumnya.
Ketiga proses pembelajaran ditambah dengan aplikasi akan lebih cepat memberikan hasil jika dibuat dalam sebuah tim. Itulah sebabnya kegiatan belajar kelompok, mentoring, coaching dan kursus akan memberikan hasil dan proses yang lebih cepat karena ada komitmen untuk belajar dari yang terbaik, bersungguh-sungguh, dan pengulangan yang terjadwal disertai tes atau uji coba teori. Well, selamat belajar.

A team building










Peter Drucker, maha guru manajeman modern menyatakan bahwa era ekonomi yang berdasarkan manajemen telah berakhir, dan kita sekarang bergerak ke era ekonomi yang berdasarkan kewirausahaan. Alasannya adalah karena manajemen selalu berorientasi pada pola pikir yang rasional supaya organisasi (ekonomi) dapat survive. V Winarno Ph.D, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta mengidentikan pola pikir ini dengan birokrasi, ketertiban dan aturan dan prosedur sehingga tak jarang membuat organisasi lambat dalam menjawab perubahan. Sehingga tidak memuaskan pelanggan dan akhirnya merugikan organisasi. Sementara pada pola pikir berdasarkan kewirausahaan, setiap orang bebas memproduksi inovasi dan mendapat kesempatan untuk memberikan yang terbaik dengan cepat.

Kewirausahaan adalah sebuah virus. Cukup 2 jam mempelajari atau memikirkan kewirausahaan atau bisnis atau entrepreneurship setiap hari. Dalam 3 tahun sudah setara dengan MBA darimana saja dasar pendidikan formal yang diambil sebelumnya. Tentu saja, dengan dibarengi dengan Action. Kata orang bijak Knowing is nothing, but applying what you know is everything. Tahu saja bukan apa-apa, tetapi melakukan apa yang diketahui adalah segalanya.

Demikian halnya dengan kewirausahaan. Ia akan menjalani boosting atau percepatan jika bermula dari sebuah tim, untuk membentuk suatu usaha akan lebih mantap dan siap jika ada Think tank didalamnya. Ia memikirkan rencana strategis untuk mem-boosting kesukesan tim dan pandai melihat peluang penting dan mengejarnya apapun konsekuensinya. Sehingga terkadang agresif dan kurang perhitungan, maka ia memerlukan penyeimbang dalam timnya.

Sebuah tim juga memerlukan orang-orang dengan karakter teknis, tidak banyak berpikir namun cergas bekerja, dan tekun. Ialah yang pertama kali menemukan hambatan di lapangan, dan mampu mengkomunikasikannya ke manajemen, ia menjaga kontinuitas aktivitas kerja tim dan sigap dalam menghadapi masalah di lapangan.

Satu karakter lagi yang diperlukan dalam tim adalah tipe analitis melankolis alias sekretaris, namun lebih dari itu, ia adalah orang yang paling rajin dan tegas dalam pembukuan dan keuangan, ia memisahkan urusan pribadi dan bisnis, mendokumentasikan riwayat tim dan usaha serta merencanakan dan mengejawantahkan masukan think tank mengenai keberlangsungan tim dalam bentuk data dan analisis taktis. Ialah penyeimbang think tank, mengkomunikasan masalah orang teknis dan menggabungkan keduanya menjadi analisis terukur sehingga menjadi nyata. Saya tidak mengatakan sebuah tim haruslah 3 orang yang memenuhi masing-masing kriteria tersebut, bisa saja lebih atau hanya 1 orang saja, yang jelas seiring berjalannya waktu salah satu karakter akan menonjol dan mendominasi tim dengan caranya masing-masing. Sungguh, sebuah tim bukan hanya merupakan tempat tumbuhnya orang-orang baik, namun juga orang-orang hebat.

Pelatihan UKM-UP (1)

Habiskan waktu selama 2 hari bersama ibu-ibu UKM-UP (Usaha kecil dan menengah-usaha perempuan) wow, seperti memasuki dunia lain; dunia salon, butik, batik, kerajinan dan makanan.. (hehe, sepertinya saya bukan wanita saja). Tetapi memang demikian, untuk anda-saya yang mahasiswa, atau muda, dan jarang (belum) ke dapur apalagi arisan pasti agak segan, canggung, atau bingung.

Tetapi ternyata itu hanya pada 15 menit pertama, selanjutnya mereka yang akan lebih mengeksplore anda juga sebaliknya, mereka sangat terbuka, open mind. Ya, demikianlah pengusaha apalagi wanita, senantiasa terbuka, ramah, dan bersedia bersilaturahmi dengan siapa saja. Yang lebih mengesankan lagi meskipun skalanya UKM mereka dapat berkomunikasi dengan baik dan atraktif, ketika kerja tim pun, sifat kepemimpinan mereka muncul dengan sendirinya. Jangan heran jika melihat ibu-ibu berusia 65-an tahun masih bisa memimpin rapat dan presentasi dengan lincahnya. Pengusaha tak kenal pensiun bos!

So, ada yang tertarik berbisnis, ibu-ibu, mba-mba? Ada pengusaha batik, sutra, butik , garmen dan salon. Terbanyak dari yang pernah saya temui sebelumnya, ada di APINDO-IWAPI. Silakan berkenalan!

Sunday, December 9, 2007

iNSPirasi

apakah anda bingung mencari inspirasi?

well saya sering begitu,
tapi inspirasi bisa datang kapan saja, bahkan ketika tidak diundang. Allah menciptakan otak kita tidak pernah berhenti bekerja. otak hanya berhenti ketika yang punya tak sadarkan diri, alias koma, atau tak bergerak.
dan begitulah, inspirasi akan datang seiring langkah kita, gerak kita dan aktifitas kita. baik itu pikiran, kata maupun langkah. dengan demikian akan banyak sekali input yang akan kita dapatkan. orang-orang kreatif tidak pernah kehabisan karya, karena mereka punya banyak sekali input.

imajinasi, itu salah satu input penting, lebih penting dari ilmu pengetahuan kata einstein..

perhatikan apa yang kau pikirkan
ia akan menjadi kata-katamu

perhatikan apa yang kau katakan
ia akan menjadi prilakumu

perhatikan apa yang kau lakukan
ia akan menjadi kebiasaanmu

perhatikan kebiasaanmu
ia akan menjadi karaktermu

perhatikan apa yang kau lihat, dengar, dan rasakan
ia akan menjadi sumber pemikiranmu

regards,
Lesly