Pages

Thursday, December 17, 2009

Mantra


Kang arfi punya mantra sebelum naik panggung atau ngisi training :
  1. Bismillah,
  2. Berdoa robbisyrohli shodri, wa yasirli amri, wahlul uqdatal millisaani yafqouli. “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku,”(Thaha (20) : 25–28),
  3. Ucapan self affirmation, dan
  4. Takbir.

Saturday, October 24, 2009

Entrepreneurship & Team building


Peter Drucker, maha guru manajeman modern menyatakan bahwa era ekonomi yang berdasarkan manajemen telah berakhir, dan kita sekarang bergerak ke era ekonomi yang berdasarkan kewirausahaan. Alasannya adalah karena manajemen selalu berorientasi pada pola pikir yang rasional supaya organisasi (ekonomi) dapat survive. V Winarno Ph.D, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta mengidentikan pola pikir ini dengan birokrasi, ketertiban dan aturan dan prosedur sehingga tak jarang membuat organisasi lambat dalam menjawab perubahan. Sehingga tidak memuaskan pelanggan dan akhirnya merugikan organisasi. Sementara pada pola pikir berdasarkan kewirausahaan, setiap orang bebas memproduksi inovasi dan mendapat kesempatan untuk memberikan yang terbaik dengan cepat.

Kewirausahaan adalah sebuah virus. Cukup 2 jam mempelajari atau memikirkan kewirausahaan atau bisnis atau entrepreneurship setiap hari. Dalam 3 tahun sudah setara dengan MBA darimana saja dasar pendidikan formal yang diambil sebelumnya. Tentu saja, dengan dibarengi dengan Action. Kata orang bijak Knowing is nothing, but aplying what you know is everything. Tahu saja bukan apa-apa, tetapi melakukan apa yang diketahui adalah segalanya.

Demikian halnya dengan kewirausahaan. Ia akan menjalani boosting atau percepatan jika bermula dari sebuah tim, untuk membentuk suatu usaha akan lebih mantap dan siap jika ada Think Tank didalamnya. Ia memikirkan rencana strategis untuk mem-boosting kesukesan tim dan pandai melihat peluang penting dan mengejarnya apapun konsekuensinya. Sehingga terkadang agresif dan kurang perhitungan, maka ia memerlukan penyeimbang dalam timnya.

Sebuah tim juga memerlukan orang-orang dengan karakter Teknis, tidak banyak berpikir namun cergas bekerja, dan tekun. Ialah yang pertama kali menemukan hambatan di lapangan, dan mampu mengkomunikasikannya ke manajemen, ia menjaga kontinuitas aktivitas kerja tim dan sigap dalam menghadapi masalah di lapangan.

Satu karakter lagi yang diperlukan dalam tim adalah tipe Analitis Melankolis alias sekretaris, namun lebih dari itu, ia adalah orang yang paling rajin dan tegas dalam pembukuan dan keuangan, ia memisahkan urusan pribadi dan bisnis, mendokumentasikan riwayat tim dan usaha serta merencanakan dan mengejawantahkan masukan Think tank mengenai keberlangsungan tim dalam bentuk data dan analisis taktis. Ialah penyeimbang Think tank, mengomunikasikan masalah orang teknis dan menggabungkan keduanya menjadi analisis terukur sehingga menjadi nyata. Hal ini tidak berarti sebuah tim haruslah 3 orang yang memenuhi masing-masing kriteria tersebut, bisa saja lebih atau hanya 1 orang saja, yang jelas seiring berjalannya waktu salah satu karakter akan menonjol dan mendominasi tim dengan caranya masing-masing.

Sungguh, sebuah tim bukan hanya merupakan tempat tumbuhnya orang-orang baik, namun juga orang-orang hebat.

Percayalah, ada orang yang sungguh peduli padamu

Ingin kuutarakan pada dunia

Betapa aku menyayangimu

Betapa, jika aku bisa, ingin kuringankan bebanmu

Ingin kuberikan secercah asa yang mengulas senyum bahagia di wajahmu

Mengapa kau tak lepas beban itu?

Mengapa tak kau hentikan gundahmu dan mulai menatap masa depan?

Mengapa tak kau lepas beban di hatimu dan mulai melangkah pasti?

Utarakan apa yang bisa kubantu

Utarakan apa yang kau inginkan

Karena takdirmu ada pada genggaman tanganmu

Dan Tuhan sesuai prasangka hamba-hamba Nya

Sungguh,

Uhibbukifillah ya ukhti ...

Monday, September 7, 2009

Beda


Adakah yang membedakan antara orang yang bergerak dan orang yang diam? Kurasa mereka yang bergerak, berkarya, berjuang, pun bertahan adalah benar-benar menarik semesta untuk mengelilinginya.

Adakah beda antara mereka yang berbicara dan mereka yang diam? Terkadang orang tidak tahu betapa banyak orang lain yang menanti ucapan mereka, menanti ilmu mereka untuk diamalkan, menanti nasihat dari hati yang bersih, dan menanti dukungan terhadap kebaikan. Maka tetaplah benar ketika dikatakan lisan lah yang dapat menggelincirkan diri kepada kesombongan dan kekufuran, itulah saat diam menjadi emas. Namun haruskah kita diam ketika kemaksiatan di hadapan mata, ketika umat menanti para pemimpin, dan pembawa perubahan?

Ada pula yang bergerak dalam diamnya, amal-amalnya yang berbicara. Tak jarang yang memilih diam karena tak mau mengambil risiko, bermain aman. Tak ingin menyinggung maupun memberikan apa yang bukan kewajibannya.

Kukatakan, adalah fitrah manusia untuk mengarah dan mengarahkan kepada kebaikan, serta memperbaiki yang belum benar. Hanya saja adakalanya keburukan itu begitu banyak sehingga menjadi kewajaran dan ambang kebenaran yang baru. Sering pula diam, cuek, dan apatis menjadi logika yang dimaklumi dan membudaya, dari hilangnya sopan santun sampai diamnya sikap terhadap suatu kejahatan karena merasa ‘Itu tanggung jawab orang lain, polisi atau siapa lah, dan bukan tanggung jawabku’.

Kuyakin itu hanyalah produk, yang telah mengalami olahan budaya sehingga menjadi sedemikian. Toh masih ada wajah murah senyum, tetangga yang saling mengenal dan berkunjung, serta orang yang mau susah payah menunjukkan jalan ketika kita tersesat.
Maka kusimpulkan, pada dasarnya setiap orang itu adalah baik.

Jika saja semua orang menyadari ada banyak kebaikan dalam dirinya yang dapat mengubah dunia ini menjadi lebih baik, tentu akan lebih banyak orang yang bergerak, dan menebarkan manfaat. Bukankah, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia (dan makhluk) lainnya.

Sunday, June 28, 2009

Konsistensi


Baru saja pagi ini melewati pasar dan area jogging dan rekreasi hari libur. Menyenangkan melihat keramaian; orang berdagang, olah raga, jajan plus ngabring sama keluarga atau teman-teman. Menunjukan betapa berwarnanya hidup ini.

Sampai pada suatu kejadian, ada seorang ibu di depan gerobak tukang kacang ijo, membunyikan mangkok dengan sendok. Saya kira sedang jualan, sampai ibu ini bilang, 'Mang, mang, iyeu kacang hejo bade diical moal?? icalan henteu?'
translasi : 'Pak, ini kacang hijau mau dijual tidak?? jualan ga?'

Ooh ternyata ibu ini sedang memanggil yang punya gerobak.
Lucu juga. Apa si mang nya ga takut gerobaknya dicuri akibat ditinggal-tinggal begitu? tapi mungkin memang tidak, masyarakat disini cukup solider, plus kalo pun ada yang berani maling pasti juga takut dikeroyok massa yang bisa jadi lebih seram daripada polisi.

Jadi kepikiran, ‘Coba si mang nya ada, kan rejeki tuh.’
Lebih jauh lagi, terpikirkan bahwa sering juga saya mengalami hal-hal seperti itu. Ketika ingin membeli sesuatu penjualnya tidak ada, ketika sudah doyan jajanan tertentu ternyata jadwal buka-nya tak tentu atau pemiliknya sudah keburu gulung tikar. Alangkah banyak rejeki yang dinanti ternyata terlewat hanya karena tidak di tempatnya.

Ini bukan perkara berjodoh atau tidak dengan rejeki, tapi seringkali ketidak-konsistenan menyebabkan kerugian yang seringkali tidak disadari. Memang tidak mudah bersikap konsisten, bertanggung jawab pada pilihan yang sudah diambil dan tekun menjalani rutinitas sebagai konsekuensinya. Terutama dalam industri makanan, konsistensi adalah hal yang penting ; konsisten terhadap konsep, konsisten terhadap jadwal buka, konsisten (standar) terhadap rasa dan tampilan masakan, dan konsisten melakukan inovasi.

Dalam islam kita mengenal istilah ini sebagai Istiqomah, namun tak saya ulas banyak di sini. Cukuplah kutipan dari blog ini (rara-banget.blogspot.com) saya tambahkan,

Istiqomah adalah anonim dari thugyan (penyimpangan atau melampau batas). Ia bisa berarti berdiri tegak di suatu tempat tanpa pernah bergeser, karena akar kata Istoqomah dari kata “qamma” yang berarti berdiri. Maka secara bahasa, Istoqomah berarti tegak lurus. Sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.

Muslim yang beristiqomah adalah muslim yang selalu mempertahankan keimanan dan aqidahnya dalam situasi dan kondisi apapun. “Maka tetaplah (istiqomahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS 11 : 112).

Istiqomah menimbulkan keberanian. Pemberani bukan nekat tanpa perhitungan. Keberanian yang timbul dalam istiqomah didasari pertimbangan matang dan penuh perhitungan untuk meraih ridha Allah.

Sunday, May 24, 2009

Abstrak

Finally i've had my second graduation at sabuga at 18 april 2009 ago. Here i share some of my study abstract. Being a graduated student was something really great and also tiring, we can sponge many science and skill. Here i share my abstract, actually i haven't found my goals in this research, but the study continue even after i have graduated.

Abstrak


Tiga senyawa aromatik dan satu senyawa yang diketahui sebagai 4’,6-dihidroksi-4-metoksibenzofenon-2-O-glukosida telah diisolasi dari fraksi etil asetat dan n-butanol ekstrak etanol buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl) dan diuji aktivitas penangkap radikal bebas secara in vitro.


Uji aktivitas penangkap radikal bebas mengikuti metode Blois menggunakan DPPH (1,1-diphenyl-2-picryl Hydrazyl) secara spektrofotometri. Ekstrak etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol, fraksi sisa air, dan asam askorbat sebagai pembanding memberikan IC50 secara berurutan : 82,93; 217,38; 56,48; 111,12; 180,55 dan 3,22 mg/ml. Sementara isolat PM 1, PM 2, PM 3, dan PM 4 memberikan IC50 secara berurutan 492,92; 626,60; 102,96; dan 285,85 mg/ml.


Dari data spektrum Ultraviolet, IR, NMR-H dan NMR-C, isolat PM 1 merupakan suatu glukosida yang memiliki kerangka benzena yang tersubstitusi para, tidak memiliki ikatan karbonil sebagaimana 3 isolat lainnya. Isolat PM 3 merupakan suatu senyawa aromatik dengan rantai samping alkil. Dari spektrum UV dan IR Isolat PM 4 diduga merupakan suatu flavonol.


Kata kunci : Mahkota dewa, Phaleria macrocarpa, DPPH.



Abstract


From the ethyl acetate and n-buthanol fraction of ethanol extract of mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (scheff.) Boerl), 3 aromatic compounds and 1 known compound (4’,6-dihydroxy-4-metoxybenzofenone-2-O-glucoside) were isolated. To estimate the activity of antioxidant from the isolated compounds, the use of the stable free radical 1,1-diphenyl-2-picryl Hydrazyl (DPPH) spectrophotometrically was applied.


The IC50 for ethanol extract, n-hexane, ethyl acetate, n-buthanol, water fraction, and ascorbic acid as standard were shown respectively by 82.93; 217.38; 56.48; 111.12; 180.55, and 3.22 mg/ml. While IC50 of PM 1, PM 2, PM 3, and PM 4 were 492.92; 626.60; 102.96; and 285.85 mg/ml.


Based on the ultraviolet, infrared, 1H-NMR and 13C-NMR spectra, PM 1 was characterized as a glucoside with p-substituted benzene and no carbonyl. An aromatic compound with an alkyl chain was characterized for PM 3. while PM 4 was pressumed as flavonol.


Keywords : Mahkota dewa, Phaleria macrocarpa, DPPH

Friday, May 1, 2009

Just a friend

Siapakah teman itu?
Ia hadir ketika kau berusaha menjadi teman dan mendengar ketika kau berusaha mendengarkannya
Terkadang kau ragu apakah ia tulus atau tidak, namun waktu akan membuktikannya
Terkadang ia terasa jauh, padahal ia akan segera datang begitu kau memanggilnya
Terkadang ia seperti terdiam, padahal ia sedang berusaha menyelesaikan masalahnya agar tidak merepotkanmu
Teman tidak akan segan dimintai bantuan, pun kau tak akan ragu padanya, bahkan kau tidak akan berpikir 2 kali jika ia butuh bantuanmu
Adapun teman sejati, ia adalah orang yang akhirnya membuatmu sadar kalau kau adalah orang paling kesepian di dunia jika ia tidak ada
Sungguh, tak ada jalan yang terlalu panjang selama ada seorang teman di sampingmu

Monday, February 23, 2009

O Opini


Alhamdulillah.

Rupanya bisa juga posting blog ditengah tuntutan menyetor tesis.. tapi itu sebagai pemicu sebenarnya. Berhubung rada enggan menulis, jadi nulis bahan blog dulu, hitung-hitung pemanasan sebelum bahasan yang lebih serius.. alhamdulillah berhasil menangkal godaan main game, nonton atau tidur ;p

Well, terdapat banyak sekali peristiwa di awal tahun ini, yuk kita lihat apa saja ;

Garis gaza. Akhirnya semua mata dunia bisa melihat apa yang terjadi di sana. Para pemimpin dunia bersuara, Insya Allah semua itu bukan lagi hal yang kecil. Saya pun turut bangga dengan sikap Indonesia dari mulai pemberitaan yang berimbang, dukungan (meski masih) vokal dari pemimpin sampai bantuan kemanusiaan dan kesiapan menjadi pasukan penjaga perdamaian di sana (palestina sangat menyambut kita). Kini, dunia bisa melihat siapa Israel, siapa Hamas dan apa yang mereka bangun di sana. Ada juga yang sudah dengar pidato keras dari PM Erdogan terhadap PM Ehud Olmert mengenai 'gaza holocaust' ini, membuat saya sangat salut padanya.

Obama. Masih saya ingat ketika ia mengucapkan sumpah di acara ‘inaugurasi Obama’, dari awal disorot kamera tak pernah sebelumnya melihat obama begitu gusar bahkan sempat salah mengucap sumpah. Pidatonya, sebagaimana sudah dinanti, memang mengesankan. Optimisme dan harapan serta trust yang jelas ingin ia bangun, namun juga beban berat yang tersirat dari sikap gugupnya. Memangnya mudah menjadi ‘Hero’? Begitu terpilih, ada cela sedikit saja, bisa dengan mudahnya dijatuhkan dalam opini media. Kita harap saja solusi bantuan ekonomi bisa membuat ekonomi amerika bangkit. Bukan pembelaan, hanya saja, adalah realita dengan sistem ekonomi global saat ini, jika amerika jatuh, maka perekonomian dunia akan terseret.. ribuan pengangguran baru dan penutupan cabang usaha amerika bulan lalu cukup sering menghiasi berita di tv.

Jika ingin mengembalikan kesejahteraan umat tentu diperlukan usaha yang lebih cerdas daripada sibuk beropini menjatuhkan ekonomi kapitalis. Sayang sekali sikap obama mengenai perang gaza sangat jauh dari harapan, terang-terangan membela Israel. Sebagai sama-sama kubu yang menang secara demokratis, seharusnya Obama dapat bersikap lebih berimbang terhadap Hamas.. tapi, memang tidak mudah untuk menjadi seideal itu bukan. Mungkin saja Obama sudah paham mana yang benar, tapi karena lingkungannya ia tidak bisa berbuat sekehendaknya, mungkin juga ini sebab ia menjadi gugup waktu inaugurasi.

SBY-JK. Putus nyambung putus nyambung putuss..
Perang iklan antar partai kini yang semakin seru. Iklan-iklan ini bisa bertarif 40 juta- 2M lho untuk biaya pembuatannya saja, belum penyiarannya... Plus perang isu dan komentar untuk menanggapinya. Termasuk SBY-JK ini, bukankah presiden dan wakil sebagai sesama pemimpin pemerintahan harus solid? Cukup kontroversial memang, mengingat mereka juga fungsionaris partai.. coba kalo sudah jadi pejabat lepas dari kepengurusan partai, tarikan dan friksi semacam ini tidak akan ada.

Tapi kalo lihat iklan PKS, saya perhatikan lumayan semakin cerdas sekarang. Awalnya iklan-iklan partai bernomor 8 (di POjok KANan aTAS surat suara) ini iklan-iklannya begitu ’garang’ dan mengundang kontroversi. Mungkin untuk menarik perhatian massa dan peluang diundang tv gratis kali ya (maklum, Partai Kantong Sendiri) ;p

Iklan-iklannya sekarang ada yang ambigu, tapi lebih ke kreatif dan edukatif, mungkin supaya lebih friendly jadi menetralisir dampak iklan sebelumnya yang terlanjur buat PeKaSe jadi bahan omongan. Kalo kata modelnya si (eh, modelnya cantik lho) supaya bisa jadi : Pilihan Kita Semua..

Isu lain yang mengemuka di berita :
  1. Banjir semakin merata di seluruh indonesia, sungai bengawan solo, ciliwung, mahakam meluap.
  2. Ponari, nurrohmah and the magic stones, fenomena kegagalan pemerintah yang dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat miskin. Ponari yang sudah sebulanan tidak sekolah ini menjadi komoditas dagang yang ternyata bisa menghidupi keluarga, minimal 500 juta sudah dikantong, jadi masih perlukah sekolah ? miris
  3. Pesawat amerika menabrak sebuah rumah, sesaat sebelum mendarat. Sekitar 44 penumpang dan 1 orang penghuni rumah tewas. Kematian bisa datang kapan saja, coba apa yang terbayang di pikiran seorang penghuni rumah itu, tiba-tiba saja dihantam pesawat. Semoga kita sampai pada husnul khotimah.
  4. Semakin banyak fenomena alam di indonesia: tanah panas, mata air dan gas panas, dan sumber lumpur (lapindo) baru.. kalo dilihat dari Indonesia yang memang banyak pegunungan vulkanik, mungkin tidak aneh, namun kenapa ya, baru muncul sekarang-sekarang?
  5. Facebook sudah kamamana dan dimamana, tapi untuk saat ini saya tidak akan buat dulu, masih friendster dl. Sorry to dissapoint some of you, many thanks for your opinion.
(tapi ko, dibandingkan tesis, lebih banyak blog yang ditulis ya .. )

The Hidden Touch


Syukur itu bisa kita lakukan dengan menjaga dan memelihara setiap karunia dan sumber-sumbernya. Terdapat banyak kebaikan dari orang-orang yang dapat dikatakan ilmunya atau atau status ekonominya kurang dari kita yang justru menjadi sumber pelajaran bagi kita. Sentuhan-sentuhan tersembunyi ini seringkali baru disadari setelah kita mengadakan kontemplasi, atau justru secara serta merta tanpa orang yang menjadi sumbernya itu menyadari betapa besar makna kebaikan sederhana yang ia lakukan untuk kita.

Apabila kita mengakui bahwa setiap sentuhan itu adalah karunia maka ia tidak cukup sekedar dikenang dan dihormati. Tapi kita perlu menjaga dan memeliharanya,

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.”


Jika kita berdiri hari ini dalam suatu posisi dan status tertentu tentu itu karena takdir Allah dan ada banyak kebaikan orang yang sejatinya mengantarkan kita pada posisi sekarang ini.
Ulasan ini saya dapat dari Majalah Tarbawi, saya re-pro karena menceritakan salah satu aspek seorang leader humanis yang pernah saya liput sosoknya, yaitu Konusuke Matsushita. Seorang pemimpin yang tidak pernah lupa bagaimana ia sampai pada posisinya saat itu, pula seorang humanis yang egaliter ...

Di tahun 1929, terjadi depresi ekonomi global. Surat saham tak lebih nilainya seperti kertas biasa. Saat itu, General Motors terpaksa mem-PHK separo dari 92.829 karyawannya. Perusahaan besar maupun kecil bangkrut, jutaan orang menjadi pengangguran, dan jutaan lainnya kelaparan. Kepanikan terjadi dimana-mana.

Saat itu, Konosuke Matsushita yang memproduksi peralatan listrik bermerek National dan Panasonic baru saja merampungkan pabrik dan kantor dengan pinjaman dari Bank Sumitomo. Kondisi badannya sering sakit-sakitan akibat gizi yang kurang di masa kanak-kanak, ditambah lagi dengan kerja 18 jam sehari, 7 hari seminggu selama 12 tahun merintis usahanya. Hanya semangat hiduplah yang membuatnya bertahan. (perhatikan, selanjutnya dikisahkan bahwa matsushita baru pensiun di usia 94 tahun).

Dengan punggung bersandar ke tembok rumah, Matsushita mendengarkan perekonomian yang terus memburuk ketika manajemennya datang menjenguk. Namun dengan enteng ia menanggapi, “Kurangi separuh produksi tapi jangan mem-PHK karyawan. Kita akan mengurangi produksi bukan dengan merumahkan pekerja, tetapi dengan meminta mereka untuk bekerja di pabrik hanya setengah hari. Kita akan terus membayar upah seperti yang mereka terima sekarang tetapi kita akan menghapus semua hari libur. Kita akan meminta semua pekerja untuk bekerja sebaik mungkin dan berusaha menjual semua barang yang ada di gudang.”

Matsushita yakin dengan kebijakan yang diambilnya, demi kelangsungan hidup anak-istri karyawannya, akhirnya mampu menghasilkan terobosan yang manusiawi pada masa depresi ekonomi tersebut. Kebijakannya kepada para karyawan mendapat hasil yang manis 16 tahun kemudian, ketika perang dunia II berakhir. Ketika itu Jendral Douglas Mc Arthur yang mengendalikan Jepang, menangkapi semua pengusaha Jepang untuk diadili karena keterlibatan mereka selama perang. Pada kurun 1930-an para pengusaha Jepang, termasuk Matsushita, mendapat tekanan rezim militer Jepang saat itu untuk memproduksi senjata dan logistik militer lainnya. Maka Matsushita ditangkap. Sekitar 15.000 pekerja bersama keluarganaya membubuhkan tanda tangan petisi pembelaan untuk Matsushita. Jendral Mc arthur pun tercengang oleh petisi tersebut dan akhirnya membebaskan Matsushita.

Tidak ada pemilik usaha dan pimpinan industri sebelum perang dunia kedua yang diijinkan Mc Arthur kembali ke pekerjaannya kecuali Matsushita. Dan dia terus memimpin perusahaannya sampai menjadi raksasa elektronik dunia, ia baru pensiun di tahun 1989 pada usia 94 tahun.

Kita mesti belajar untuk lebih menghargai, mengakui, mensyukuri dan menjaga sentuhan-sentuhan yang pernah kita terima. Sebab meski tersembunyi, kita telah merasakan manfaat yang besar dan karena itu kita sampai di sini.

Perasaan bangga diri hanya akan menghalangi kita untuk mengambil banyak kebaikan dari orang lain, sedangkan kesediaan untuk mengakui dan selalu belajar akan memberi kita jalan untuk merenungi kesalahan-kesalahan. Orang yang merasa cukup dengan dirinya sendiri seringkali tak mampu menerima perbaikan-perbaikan yang diarahkan kepadanya karena merasa besar diri..

Semoga kita dapat mengambil hikmahnya ^_^