Pages

Monday, August 23, 2010

Romadhon-an yuu

Subhanallohu walhamdulillah wallohuakbar,
Pada malam sebelum Ramadhan, Masjid Ootsuka mengumumkan Shaum Ramadhan dimulai pada Rabu, 11 Agustus 2010, sama dengan yang ditetapkan ISoJ (Islamic Circle of Japan). 

Bulan ini seharusnya masih puncaknya musim panas. Agustus ini adalah bulannya liburan dan pulang kampung (obon: pulang untuk membersihkan makam leluhur). Kota-kota besar menjadi sepi dan masyarakat lebih konsumtif. Orang Jepang senang sekali dengan musim panas, mereka berjemur dan berpanas ria untuk menggelapkan warna kulit lalu memamerkannya dengan pakaian minim. Godaan bagi para muslim(ah), terutama di bulan Ramadhan ini, panas dan pemandangan tambahan yang disebabkannya. Namun sejak akhir Juli ini, cuaca menjadi lebih sejuk, angin dingin berhembus lebih kencang dan matahari tidak begitu terik, bahkan beberapa kali hujan menyapa di pagi hari. Tiga minggu berikutnya kembali menjadi musim panas -_-' duduk di rumah pun bisa banjir keringat..

Semenjak saya tiba di sini, suasana tanah air tetap terasa, tak lain adalah karena banyaknya orang Indonesia, juga para muslimah. Meski berjauhan namun hampir tiap pekan ada pertemuan (baca : pengajian). Bagi yang tinggal jauh dari ibukota barangkali tidak senyaman ini, tapi selalu ada cara untuk berinteraksi, baik via telpon, mentoring online, streaming pengajian/seminar, atau ... facebook :)

Tahun ini adalah Ramadhan pertamaku dengan status baru. Mudah untuk menyiapkan makanan bagi diri sendiri, seadanya pun jadi. Tapi jika sudah ada yang menanti masakan kita, ingin rasanya selalu memberi yang terbaik. Skill dapurku masih pas-pasan, maka senangnya saat suami menyantapnya dan berkata, 'oishi...' (enak). Meski saat kucicip eh... masih kurang garam, keasinan, kurang kuah, de es be.

Manajemen waktu perlu diperhatikan, subuh mulai pkl. 3.15 dan maghrib pada 18.30 jst. Waktu subuh akan semakin siang dan magrib semakin awal, sampai di akhir Ramadhan subuh pada pkl. 3.49 dan magrib 17.58. Ada banyak pekerjaan dan 'masakeuneun' tapi waktu sedemikian minim. Ah, rasanya itu alasan saja karena tidak bisa memposisikan pekerjaan dengan waktunya. Sudah banyak kemudahan di negeri ini, ibaratnya bahkan untuk membuka kaleng saja tidak perlu pakai tenaga, sampai waktu perjalanan pun bisa terukur dengan tepat hingga hitungan menit. Begitu pula dengan makanan, makanan halal tidak sesulit yang dikira, bisa beli di toko halal, teman yang impor bahan makanan dari indonesia, atau supermarket Jepang. Kualitas sayur di sini amat baik, ikan pun sudah dibersihkan, dan susu tersedia segar dalam kemasan praktis. Asalkan mau melangkah saja, pake sepeda atau kereta, dan tentu pakai kaki.. oh, saya belum bilang ya kalau kaki anda bisa tambah besar jika menetap di sini.

Rasanya tak lengkap Ramadhan tanpa kolak, eh tanpa masjid. Memperbanyak intensitas kita ke masjid akan memberikan manfaat yang amat besar, untuk me-recharge ruhiyah dan semangat kita, jadi dapat ibadah, komunitas, dan ifthor-nya hehehe... kolak juga mesti ada tho, juga sop buah. Wah, bahasan ini dipending kalo sudah berbuka saja ya.

Anyhow, banyak kesempatan menghidupkan Ramadhan di sini, masjid ramai dengan aktivitas tahsin, ifthor jama'i, shalat tarawih, dan itikaf. Bahkan ada seorang Indonesia yang menjadi Imam masjid di sini. Suasana Ramadhan di rumah juga bisa kita desain, mulai dari membuat target ibadah, memperbanyak murottal, tausiah/ berita dari youtube atau siaran indonesia. Hiburan juga perlu dijaga supaya menyegarkan dan bermanfaat, baik yang ditonton, didengar, termasuk tujuan jalan-jalan.

Mesjid Otsuka
Mesjid Tokyo

Mesjid Asakusa

2 comments:

Queen Bee said...

Assalamualaikum wr wb,
salam kenal ya mbak lesly^^..izin ngelink yaa

Lesly Septikasari said...

Waalaikumsalam, salam kenal ratu lebah :) haik, doozo. Semoga manfaat