Pages

Monday, May 31, 2010

Aku dan Nihon go (bahasa jepang)


Alhamdulillah, tiba saatnya episode baru dalam kehidupanku, menikah dan tinggal di negeri asing, Jepang. Jadi banyak cerita yang terlewat nih. Namun, insyaalloh masih ada waktu untuk menuliskannya nanti. Saat ini ingin mengangkat topik tentang multibahasa dulu.

Dalam suatu seminar para pakar neurosains yang diadakan di London pada tanggal 13 Oktober 2004 lalu, sebuah tim peneliti dari University College London mengumumkan hasil penelitian tentang efek bilingualisme terhadap perkembangan otak. 'Mempelajari bahasa kedua selain bahasa ibu dapat mengubah struktur anatomi otak,' papar Andrea Mechelli, salah satu anggota tim peneliti tersebut.


Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang menguasai lebih dari satu bahasa memiliki sel-sel kelabu lebih banyak di daerah otak yang disebut sebagai pusat bahasa dibanding orang yang monolingual. Jika musik dapat mengasah kepekaan dan daya imajinasi, maka mempelajari bahasa lain dapat meningkatkan kualitas otak, apalagi jika dipelajari sejak usia dini.

Saya pikir mempelajari bahasa asing adalah suatu keharusan. Belajar bahasa adalah kunci untuk mempelajari suatu bangsa. Apalagi setelah bertemu penduduk negeri matahari terbit ini yang bangga sekali dengan bahasa sendiri, malas juga takut jika diajak berbicara bahasa inggris. Jika mau dibandingkan, orang indonesia jauh lebih mahir dalam menguasai bahasa inggris. Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban untuk mempelajari dasar-dasar bahasa jepang jika ingin bisa beradaptasi. Namun, bahasa jepang bagi orang indonesia (saya) sama seperti bahasa inggris bagi orang jepang ....

Meskipun sempat belajar sebelumnya, ketika pertama kali menginjak jepang tetap saja belum berani bercakap-cakap. Jika hal ini terjadi pada Anda juga, minimal kita bisa mulai dengan,
“sumimasen, watashi wa nihon go ga sukoshi wakarimasu”
(maaf, saya hanya sedikit memahami bahasa jepang)

Supaya lawan bicara lebih memahami dan jangan mengatakan,
“i'm sorry I don't understand.”

karena nihon jin (orang jepang) bisa benar-benar buta bahasa inggris. Jika akhirnya keluar bahasa tubuh dan akhirnya dimengerti, tidak apa, sudah semestinya disyukuri :)

Kemudian tanyakan pertanyaan sederhana yang mudah kita pelajari. Jika kita ditanya dengan bahasa jepang dan tidak mengerti, bisa dijawab,
“sumimasen, watashi wa wakarimasen, eigo de hanashite kudasai.”
(maaf, saya tidak mengerti, mohon bicara dalam bahasa inggris)

itu pun kalau kira-kira lawan bicara kita bisa berbahasa inggris.

Kemudian untuk memboosting kemampuan berbahasa asing ini, maka saya gunakan beberapa perangkat :
1. Buku panduan bahasa jepang (minna no nihongo) dan audio nya
2. Menonton dorama, mempelajari grammar dan bahasa percakapan karena bisa berbeda sekali dengan teks book
3. bergabung dalam conversation club with native speaker
4. Download aplikasi kanji box dari facebook
5. Siap kamus manual dan online (google translate, jisho.org, dll)
6. Latihan kosakata dari youtube
7. Berlatih menulis nama sendiri dan alamat dalam bahasa jepang
8. Menghapal nama-nama eki (stasiun) dan kanji yang umum

Namun setelah semua itu, masih saja.. mada mada wakarimasen.... (belum paham juga).
Sepertinya tips yang ke-9 adalah 'Latihan. Seiring dengan waktu, bersabar untuk belajar'.

Yosh, gambarimashou!
(ayo kita semangat!)

9 comments:

Anonymous said...

Wah,,, keknya teteh mah banyak latihan dengan nonton DOrama :p hehehe...

Jya, nice post. Keep writing wo shite kudasai.

Lesly Septikasari said...

well, it works ;p
sankyu. very nice to have my first comment from you bro

arry said...

Thank you. Arigatou gozaimasu. ありがとうございます。:) akhirnya keluar juga postingnya.. kalo udah bukan anak-anak masih ada harapan untuk bi lingual kan?

Lesly Septikasari said...

do itashimashite
iya ri, tentu ada ko. cuma kalo sejak dini lebih baik menyerapnya :)

Agung said...

Setuju2. Tambah tips paling ampuh: hiduplah di Jepang, hehe..

Anonymous said...

bahasa arab juga jangan kelewat, biar solat nya makin khusuk :D

Lesly Septikasari said...

to agung : wah, bener juga, baru kepikiran
to hary : iya, insyaalloh berazzam untuk itu juga

Nurul said...

wuih hebat lho belajarnya...gambatte mbak...aku angot-angotan nih....makasih ya...sekarang jadi semangat....

Lesly Septikasari said...

ganbarimashou !! mari kita bertukar ilmu juga