Pages

Friday, June 13, 2008

The Philosophy of Motorcycling


Salah seorang mentor bisnis saya pernah bilang, berbisnis itu seperti menyetir motor, lika liku bisnis dan medan yang dihadapi mirip seperti ketika kita mengendarai motor saja..

Sebelum memahami artinya, sepertinya sudah duluan merasa harus bisa naik motor. Hm, masih belum terlambat ko. Dan subhanalloh, ternyata benar, dari mulai ujian SIM sampai on the road ternyata banyak sekali pelajaran yang berharga yang bisa dipetik. Kalo bisa saya uraikan, kira-kira seperti berikut :

1. Beranilah. Seringkali kita takut duluan sebelum mencoba naik motor, apalagi setelah jatuh/tabrakan. Padahal masalah dalam hidup ini tidak selesai hanya karena kita memilih untuk menjauhinya, takut, timid. Sehingga kita tidak pernah mendapatkan pelajaran darinya, tidak pula mengambil risiko, no risk no gain!

Dalam berbisnis, seringkali keberanian yang terukur membuahkan kesuksesan luar biasa. Selain itu, keberanian juga dapat diasah dengan mengikuti olah raga bela diri. So, be brave! Even if u are a women.

2. Pakai outfit yang sesuai. Syarat aman, efektif dan berkualitas harus tercermin dari perangkat yang kita pakai (tidak hanya obat lho). Baik itu helm, pakaian hangat maupun kendaraan yang sehat.

Dalam berbisnis penampilan itu penting, diantaranya ketika bermitra dan bernegosiasi. Perangkat dan persiapan yang matang adalah 50% kunci keberhasilan.

3. Tentukan tujuan dan kaki-kakimu harus cukup kuat untuk menahan motor dan boncenganmu untuk sampai ke sana. Jika belum, maka berlatihlah, fitnes, angkat barbel, atau pilih saja motor yang lebih kecil.

Pondasi dalam perusahaan adalah manajemen yang solid dan visi yang jelas, 2 hal ini menjadikan suatu perusahaan kuat menopang beban perjalanan usaha.

4. Kenali jalan dan sesuaikan dengan gigi. Untuk usaha pemula tentu gigi satu dominan, tenaga yang besar dan selalu berhati-hati karena jika ceroboh, akan mudah masuk parit atau terlibas pengendara lain.

Terdapat banyak variabel yang menentukan ritme kerja tim, ada kalanya untuk lolos ibaratnya hanya diperlukan gigi 4 karena jalan begitu mulus dan lengang. Tetapi jangan lengah, karena jika lalai siap-siap diklakson atau didahului pengendara lain. Pun ketika menanjak dan kekurangan power, kita harus bisa segera pindah ke gigi 1.

5. Perhatikan spion seperlunya, dan perhatikan jalan di depan lebih banyak.

Belajar dari masa lalu/kegagalan/kesuksesan adalah hal yang penting, tetapi selalu harus lebih banyak menatap ke depan. Masa lalu hanyalah panduan untuk kita melaju ke depan, memilih celah mana yang akan di ambil, serta menentukan kapan saatnya menancap gas.

6. 30 meter ke depan. Jalan lah! Di malam hari atau berkabut, lampu sorot akan memperlihatkan 30 m jalan di depan, setelahnya kita tidak tahu apa yang menghadang. Tetapi begitu kita melaju, lampu sorot akan terus menampilkan 30 m jalan di depan. Mulailah bisnis anda sekarang, jangan terlalu banyak pertimbangan atau kekhawatiran tentang apa yang menghadang. Begitu kita maju, peluang-peluang yang lebih lebar akan bermunculan seiring kita mengenali medan.

7. Engine tune up!

Senantiasa menyegarkan aktivitas dan rutinitas tip atau perusahaan serta mengecek kerusakan adalah suatu hal yang wajib, sehingga bisa lebih produktif dan tahan lama, juga tahan banting.

8. Jika kita sudah berhati-hati, perhatikanlah bahwa sumber masalah bisa datang dari jalanan atau pengendara lain yang ceroboh.

Demikian halnya dengan bisnis maupun perdagangan, kita dituntut untuk selalu memperhatikan lingkungan, fluktuasi pasar serta siaga terhadap perubahan mendadak dan risiko yang mungkin terjadi.

Mengingat krisis BBM, maka kita harus senantiasa mengingat dan mendengungkan kata ‘efisiensi’. Dalam teori Blue Ocean Strategy, istilah ini dijabarkan sebagai ‘memangkas biaya yang tak perlu, sekecil apapun’, dan melakukan penghematan besar-besaran serta ‘menciptakan alternatif’ yang bisa menggantikan sumber pemborosan perusahaan. Dengan demikian produktifitas dapat terjaga dengan biaya produksi yang lebih rendah, bahkan menciptakan peluang-peluang usaha baru. Sumber energi altenatif... hm..

No comments: