Pages

Friday, June 13, 2008

Mengejar SIM C



Tes nol, di suatu jum’at di bulan April 2008

periksa kesehatan. Cuma setor nama dan biaya periksa kesehatan Rp 15.000

Loket 1, pendaftaran dan pembayaran administrasi asuransi Rp 15.000

Loket 2, pembayaran biaya pendaftaran SIM, Rp 75.000

Tes tertulis, 30 soal tentang moral dan lalu lintas, lumayan susah, pingin dapat 100 :p Hasilnya keluar hari senin

Tes praktek 1

Hasil tes tertulis tidak ada skornya, nama yang tertulis adalah yang harus mengulang ujian, namaku tak ada. Sip, lolos ke tes praktek.

Pakai motor dari polda, honda legenda, tak semua orang bisa mengendarai legenda. Sudah baca belum, 70% peserta ujian SIM tidak lulus. Akankah aku salah satunya? Deg deg-an. Sebelumnya bertemu wanita sebaya yang sudah ujian 2 kali. ‘Motor yang ini mah susah, stirnya licin. Saya mau coba yang ketiga kali sekarang..’, aku menyahut, ‘O, gitu ya mba? Memang susah banget?’, ‘eh, coba aja ntar. Bapak-bapak aja pada ga bisa.’ Dan sobat baruku itu pun melaju duluan, melewati selasar yang dibatasi palang kayu, lintasan angka 8 dan palang besi zig zag tanpa menginjak tanah... Seharusnya demikian.

Yep, dia harus mengulang lagi 10 hari kedepan.. fiuh.. bagaimana nasibku.

My turn. Treeet, tegang banget, pakai rok yang kaku. Dan tas selempang, rada ‘pagujud’ pas mulai maju. Sampai ga sanggup menyela starter. Tahukah saudara-saudara, teori The Secret mulai bekerja, semakin saya tak ingin menabrak palang kayu, semakin dekat roda depan motor menyapanya, dan melindasnya!! Lintasan yang seharusnya berupa angka 8 melenceng jadi angka 9, 6, 0 dan O benjol yang saling bertumpuk. Lintasan zig zag, sudah tidak ada harapan lagi aman dari roda motorku, bertumbangan. Percobaan kedua kali masih sama saja. Totally messed up!!

Tes praktek 2

Sebelumnya, latihan 1,5 jam di depan rumah, membuat lintasan zig zag yang dibatasi batu dan angka delapan. Nyali sih ada, tapi skill belum cukup sampai harus ngejar maling motor lewat gang-gang pasar yang dibatasi parit dan palang pembatas jalan, setidaknya itulah deskripsi saya tentang ujian SIM di Kota Bandung ini. Yap, 2 batu hancur terlindas, lebih dari 20 kali bolak balik, plus penonton dan suporter.. dari anak kecil yang keheranan, pengemudi mobil yang geleng-geleng kepala, sampai alumnus SIM C yang bilang, ‘Ujian neng? sing lulus nya..’ Aamiiiin 100x.

Tes Praktek 3

Datang pagi, diberi pengarahan, dikasi trik lolos ujian. Ini dia saya sharing :

1. Mulailah dengan gigi 3 atau 2 dan pertahankan gas dalam kondisi stabil sehingga cuma main di rem saja.

2. Di tikungan angka 8, ban depan harus di luar garis, sehingga memberi kesempatan ban belakang untuk lolos dari palang kayu

3. Di tikungan zig zag, jangan terlalu melayang, atau berbelok jauh, dan tetap pertahankan gas stabil

Siiip, ngerti pak! Tapi pas sudah jalan... haduh haduh.. sama halnya ketika anda mengerti teori renang namun belum pernah menyentuh air trus dicemplungin :p

Tes praktek 4-5

Sampai tes praktek 5 ada kemajuan (iya lah, sudah latihan pula, putar2 komplek dan angka 8 di depan rumah), sempat bertemu rekan se-itb yang juga mau ujian ke-lima kali, dan ternyata seorang senior farmasi dan laki-laki. Hayoo.. pria saja belum tentu lulus apalagi perempuan. Hehe.. pembenaran :p . Ada tawaran untuk potong jalur ke bpk I*** namun ternyata setelah bersama seorang partner ujian mendatangi bapak itu, beliau itu bilang, “ Saya tidak bisa meluluskan saudara, yang di depan di pos 2 yang berhak!” ya wiss ujian lagi minggu depan.

Tes praktek 6

Hm... akhirnya lulus juga. Bagaimana saya bisa lulus ?? Bagian ini disensor :D yang jelas setelah ujian tahap ini akhirnya dapat juga SIM, dan tidak pake sogok menyogok. Alhamdulillah..!

Penasaran ? intinya, sempurnakanlah ikhtiar dan jauhi angan-angan jalan pintas, karena semua butuh perjuangan J dan bukan hanya untuk ujian, di jalan raya tanggung jawabnya lebih besar, frens. Selanjutnya, ... mengasah skill menyetir mobil yu. Pingin beli motor ...


9 comments:

Anonymous said...

wow....serasa bukan Lesly, gaya menulisnya berbeda =D. Btw, ternyata masih ada ya orang yang jujur untuk dapat SIM hehe

Lesly Septikasari said...

Menulis kan juga harus mencoba berbagai macam gaya, Pak.
konfirmasi : memang saya yang menulisnya titik
it just another side of me.

Anonymous said...

kok disensor? motornya bawa sendiri ya?? Selamat buat SIM C-nya, buat modal bisnis ya? :p Btw perasaan pernah liat Lesly lagi kursus parkir mundur di deket Salman, tinggal ujian lagi nih

errick said...

o baru bisa naik motor ya :D

selamat deh, selamat bergabung dengan jama'ah bikers...

errick said...

oya saya link ya teh... nuhun

Anonymous said...

HaHA...
sharing... pertama kali tes sim a-c di polres tangerang. ujian teori dan praktek udah LULUS....

herannya... cuma ada 2 orang yang namanya kok ga dipanggil-panggil di loket 'verifikasi formulir'...

(2 orang itu aku... and seorang bapak-bapak tampang 'nerd' dari LIPI). aniway.... setelah menunggu lama.. kita berdua dipanggil sama bapak pengawas....

'mas....tadi ujian prakteknya, harus bayar uang sewa mobilnya mas... 20rb' (o..la...laa...)
*tanpa ba-bi-bu... bayar ajah*

akhirnya aku ketawa-ketawa sama bapak LIPI tadi... klo ternyata emang dari sehari itu ratusan orang yang daftar bikin sim... dan ternyata cuma kami berdua yang bikinnya 'straight' lulus... (baca: sampe pakpol minta duit sewa mobil -setengahresmi-), berarti dalam sehari itu yang betul-betul ujian cuma ada 2 ????????

hehehehehe...
*merasaberuntungadadiantara2orangitu*



regards,
-a-

Lesly Septikasari said...

to agung : ya, motornya bawa sendiri, buat modal macem2 :D iya pernah latihan mobil, tp kayanya masih perlu nambah jam terbang.klo sim a, udah duluan punya (jgn tanya gmn)
to mas adi : congrats!! iya, sy juga merasa beruntung

Lesly Septikasari said...

to errick :tks sudah mampir, semoga bermanfaat. btw, ko blog ato profilnya ga bisa sy lihat??

Anonymous said...

7 tahun lalu, saya buat sim A & C keduanya gagal di tes tulisan.. krn ga bawa duit lebih jadi deh terpaksa ujian lagi 2 minggu kemudian

ga mau gagal lagi, langsung aja ke loket, masuk langsung temui penjaga loket.. nego-nego bentar, langsung foto deh he he he..